Malang ( Radar Inews) –Dipenghujung Akhir tahun 2025 Program Pembangunan saluran Irigasi tersier tepatnya P3TGAI 2025 tahap kedua sudah digelontorkan oleh kementerian PUPR. Masyarakat khususnya petani desa Rembun, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang melaksanakan pembangunan irigasi melalui program padat karya. Program ini merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahun 2025 yang dananya bersumber dari APBN melalui Kementerian PUPR, dialokasikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan pelaksanaannya dikerjakan oleh kelompok petani HIPPA Tirto Mulyo. Pembangunan sudah berlangsung sejak 25 Oktober 2025, dengan melibatkan 10 sampai 15 tenaga kerja dilapangan setiap harinya. Saat tim media kroscek ke lapangan pada Jumat (07/11) melihat kontruksi bangunan berikut material yang digunakan terbilang memenuhi standarisasi RAB. Dan memang tidak bisa dipungkiri ternyata HIPPA Tirto Mulyo menjadi barometer pengerjaan P3TGAI bbws brantas di kabupaten Malang yang sebelumnya juga pernah mengerjakan Program Pembangunan serupa pada tahun sebelumnya.
Pembangunan berfokus pada peningkatan jaringan irigasi tersier tersebut berjalan lancar dan sesuai rencana. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 100 (seratus) hari kalender.
Secara nasional P3-TGAI dilaksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan dan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Hal ini sejalan dengan program Nawa Cita ketujuh, yaitu melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan. Sumaji, selaku Ketua HIPPA Desa Rembun, menyampaikan apresiasinya. “Kami mewakili masyarakat, khususnya Petani daerah irigasi Sekitar Dampit, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah, keberadaan program ini sangat membantu para petani di sini,” ucapnya. Ia menambahkan, “Dengan adanya P3-TGAI ini, kami berharap para petani di Rembun terbantu. Dengan selesainya proyek saluran air ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas hasil panen agar lebih baik dari tahun sebelumnya.”
Sementara itu, Ahmad Sholeh
Kepala Desa Rembun yang ditemui di Aula balai desa, menjelaskan bahwa pengerjaan pembangunan saluran irigasi dilakukan secara swakelola oleh masyarakat dan petani yang tergabung dalam kelompok HIPPA
Tirto Mulyo. Ahmad Sholeh juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. “Masyarakat Rembun yang mayoritas adalah petani dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan diperbaikinya saluran ini, distribusi air irigasi akan lebih mudah dan lancar, sehingga produktivitas pertanian semakin baik dan meningkat,” pungkasnya. (Pam)
