Radar-INews, Mojokerto – Pelantikan 251 kepala desa terpilih hasil Pilkades serentak 2019 oleh Plt Bupati Mojokerto Pungkasiadi digelar di
Jalan A Yani pendapa kantor Bupati Mojokerto, Senin (9/12/2019). Pelaksanaan berjalan kondusif Meskipun hasil Pilkades di 12 desa saat ini masih diprotes warga karena beberapa hal.
Permasalahan di 4 Desa hasil Pilkades kemarin diprotes warga karena panitia Pilkades dinilai kurang melakukan sosialisasi. Diantaranya Desa Medali Kecamatan Puri, Desa Klinterejo Kecamatan Sooko, Desa Purwojati Kecamatan Ngoro, serta Desa Bangun Kecamatan Pungging.
Sebanyak 7 desa permasalahan coblosan simetris, mengajukan keberatan ke Pemkab Mojokerto. Diantaranya Desa Kebontunggul dan Centong Kecamatan Gondang, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar, Desa Karangkedawang Kecamatan Sooko, Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong, Desa Sumbersono Kecamatan Dlanggu, serta Desa Pagerluyung Kecamatan Gedeg.
Coblosan simteris karena adanya 2 lubang pada surat suara. Lubang pertama pada kotak gambar salah satu cakades, sedangkan lubang ke dua di luar kotak gambar cakades manapun. Di lubang ini terjadi karena pemilih tidak membuka secara sempurna lipatan surat suara.
Tidak adanya tata tertib yang mengatur keabsahan coblosan simetris, membuat panitia Pilkades di setiap desa membuat asumsi serta penafsiran yang berbeda. Ada yang menyatakan coblosan simetris sebagai suara sah, banyak juga yang menyatakan sebaliknya.
Sementara satu permasalahan Di Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, hasil Pilkades diprotes karena ada pemalsuan tanda tangan Kepala Desa pada proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang digunakan kepala desa terpilih. Kasus pemalsuan tanda tangan Kepala Desa Wonoploso itu menyeret Suwadi (50 thn), Kepala Urusan Keuangan desa setempat sebagai tersangka.
“Ada problem, ada perselisihan sudah dirapatkan tim, aturannya, prosedur dan fakta-fakta setelah memanggil BPD, Forpimca dan panitia. Secara prinsip yang dilaporkan ke saya, kami menguatkan hasil Pilkades. Pada Hari ini kami lantik semua sesuai mekanisme yang ada,” kata Pungkasiadi kepada Media usai pelantikan kades terpilih.
Pungkasiadi juga menjelaskan, sebelum menggelar pelantikan hasil Pilkades serentak 23 Oktober lalu, pihaknya telah memberi surat pada 11 desa yang memprotes hasil Pilkades. Karena Desa Wonoploso sampai hari ini belum mengajukan keberatan ke Pemkab Mojokerto. Namun, dia berdalih tidak tahu desa-desa yang masih menolak hasil Pilkades.
“Sebelumnya kami sudah kirim surat, yang belum puas dengan itu saya tidak tahu. Kalau mau menggugat ke PTUN merupakan jalan terbaik. Karena memang mekanismenya sudah jelas seperti itu,” jelasnya.
Pungkasiadi juga berharap, 251 kades yang hari ini dilantik bekerja keras membangun desa mereka masing-masing. “Saya ingin semua bekerja keras, Kemauan keras didukung anggaran yang ada untuk membangun di desanya sangat bisa,” tandasnya. (Pam)