Peristiwa

Hati-hati! ..Hasil Riset Virus Corona Bertahan Paling Lama di Permukaan Plastik

Radar-INews, Global – Tahukah Anda bahwa virus Corona bisa bertahan hingga beberapa hari di permukaan suatu benda? Pertahanan virus Corona di permukaan suatu benda tidak selalu sama, tergantung pada benda apa yang terpapar oleh virus tersebut.

Seperti dikutip dari The Economic Times, risiko atau bahaya infeksi yang mungkin ditimbulkan saat seseorang menyentuh permukaan suatu benda masih tergolong ringan. Namun berbeda dengan virus yang berada di udara. Virus yang berada di udara mungkin sedikit lebih berbahaya bagi para pekerja medis.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, virus akan hancur hanya dalam satu hari jika berada di atas kardus. Oleh sebab itu kamu tidak perlu terlalu khawatir bahwa pengiriman akan menyebarkan virus, kecuali jika orang yang mengantarkan paket tersebut telah batuk atau bersin atau telah menyentuhnya dengan tangan yang telah terkontaminasi. Jika kamu khawatir akan bahaya infeksi dari paket yang kamu terima maka kamu bisa mengelapnya terlebih dahulu dengan menggunakan tisu disinfektan lalu kemudian cuci tangan hingga bersih.

Dan Berapa lama sebenarnya virus Corona bertahan di permukaan benda? The Journal of Hospital Infection menganalisa 22 studi mengenai virus Corona.

Berikut hasilnya, soal berapa lama virus Corona bertahan di permukaan suatu benda:
-Pada stainless steel, virus corona dapat bertahan hingga 5 hari
-Pada bahan metal, virus corona dapat bertahan hingga 5 hari
-Pada alumunium dan sarung tangan operasi, virus corona dapat bertahan selama 2-8 jam
-Pada kayu, virus corona dapat bertahan hingga 4 hari.
-Pada kaca, virus corona dapat bertahan hingga 4 hari
-Pada plastik, virus corona dapat bertahan 8 jam hingga 6 hari
-Pada kertas, virus corona dapat bertahan 4 hingga 5 hari
-Pada PVC, virus corona dapat bertahan hingga 5 hari
-Pada keramik, virus corona dapat bertahan hingga 5 hari.

Baca Juga >>  Pelaku Pencurian HP Berhasil Dibekuk Polsek Driyorejo

Lalu bagaimana jika di udara? Berapa lama virus Corona Bertahan?

Ketika virus tersuspensi dalam tetesan yang lebih kecil dari 5mm, dikenal dengan sebutan aerosol. Menurut para peneliti, saat virus masih berada tersuspensi dalam bentuk aerosol dan belum menempel pada permukaan benda yang membuatnya bisa hidup lebih lama, virus tersebut dapat tetap ditangguhkan selama kurang lebih setengah jam. Penemuan ini tentunya sangat bertolak belakang dengan pernyataan WHO (World Health Organization) yang mengatakan bahwa virus tidak dapat tersebar melalui udara.

Virus yang berada di udara sebenarnya memang tidak terlalu membahayakan bagi orang-orang yang tidak berada di dekat orang yang sudah terinfeksi. Itulah mengapa virus yang berada di udara lebih jack sangat berisiko bagi para petugas medis. Tidak heran mengapa para petugas medis diwajibkan untuk menggunakan pakaian lengkap atau kostum hazmat beserta kaca mata khusus serta masker penutup untuk hidung dan mulut untuk melindungi tubuh.

“Setelah mendapatkan pasien dengan pneumonia berat, pasien perlu diinkubasi,” kata Dr. Vincent Munster, ahli virologi di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular yang memimpin penelitian. “Semua penanganan ini mungkin menghasilkan aerosol dan tetesan,” tambahnya.

Beberapa penelitian lainnya, seperti penelitian dari JAMA (Journal of the American Medical Association) yang dipublikasikan pada 4 Maret juga mengatakan hal yang sama, yaitu virus dapat tersebar melalui udara. Penelitian yang berbasis di Singapura itu menemukan bahwa virus pada ventilator di kamar rumah sakit pasien yang terinfeksi dapat tersebar melalui udara.

Pembuktian lainnya dilakukan dengan membandingkan asap rokok atau napas berkabut pada suhu yang sangat dingin. Dari situ ditemukan bahwa semakin dekat dan semakin cepat seseorang bernapas maka semakin banyak aroma yang ditangkap. Bagi orang-orang yang lebih jauh, hanya akan ada sedikit virus yang ditangkap dan berpotensi kecil menjadi sangat berbahaya.

Baca Juga >>  Hasil Sidak, Tiga Travel Umrah Tak Berizin Diminta Berhenti Beroperasi

Untuk menilai kemampuan virus bertahan di udara, Munster melakukan percobaan dengan menggunakan drum yang berputar untuk menangguhkan aerosol dan memberikan suhu serta tingkat kelembapan yang mirip dengan kondisi rumah sakit. Dari percobaan tersebut ditemukan bahwa virus dapat bertahan hingga 3 jam, tetapi kemampuannya untuk menginfeksi akan menurun secara drastis selama dan Salam kurun waktu tersebut.

“Kami memerlukan lebih banyak eksperimen seperti ini, khususnya, memperpanjang waktu sampling eksperimental untuk virus aerosol di atas tiga jam dan menguji kelangsungan hidup di bawah kondisi suhu dan kelembaban yang berbeda,” kata Dr. Jeffrey Shaman, seorang pakar ilmu kesehatan lingkungan di Universitas Columbia.(*)

Mohon Bagikan Juga